Khas Jawa Timur, maksudnya... Maklum ini baru tahun kedua dia menetap di luar Jawa Timur.
Waktu aku diajak makan disana koq... ayamnya agak bau ya.. (bau khas ayam negri yang ngga diolah dengan tepat).
Tapi kuahnya memang oke. Jadi deh... berguru pada mbah Google dan memadu madan dari pengalaman pribadi bikin soto resep mamiku.
Komentarnya: "Kurang medhok."
Ah.. kayanya aku memang terbiasa soto Jawa Tengah yang ciri khas kuahnya bening dan kuat aroma bw.putihnya.
Oke deh... kapan2 kucoba lagi pake resep Jawa Timur asli
Bahan:
1 dada ayam
1 btg daun bawang
2 sdm minyak goreng untuk menumis
2x1 ruas jahe, memarkan
4 cm lengkuas, memarkan
3 butir cengkeh
garam secukupnya
Bumbu halus:
5 buah bawang merah
4 siung bawang putih
½ sdt merica utuh
1 sdt ketumbar sangrai
6 butir kemiri sangrai
2 cm kunyit.
Pelengkap:
50 gr soun, seduh air panas hingga lunak, tiriskan dan gunting-gunting.
50 gr kol iris halus
3 butir telur ayam rebus, iris bulat
Bubuk koyah
Sambal cabai rawit, jeruk nipis iris, kecap (kalo suka).
Cara Mbuat
Rebus ayam, jahe, dan daun bwg dengan 1,5 liter air, sampai empuk dan matang. Angkat ayamnya, goreng sampe agak kecoklatan dan suwir2, dan sisihkan kaldunya.
Panaskan minyak goreng dalam wajan, tumis bumbu yang dihaluskan sampai harum, masukan jahe, lengkuas, cengkih, dan garam. Aduk sampai tercampur rata. Masak sampai bumbu matang dan wangi. Masukkan kaldu. Masak di atas api kecil hingga kaldu kembali bergolak dan masak terus selama 20 menit. Angkat.
Cara menghidangkan:
Tata soun, irisan kol dan telur dan ayam suwir dalam mangkuk. Tuang kuah soto yang masih panas. Taburi bubuk koyah. Hidangkan dengan sambal cabai rawit rebus, irisan jeruk nipis, dan kecap.
Koyah ala mamiku: Kerupuk udang (udah digoreng juga) dan bawang putih goreng dihaluskan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar